Karena hidup terkadang butuh kegilaan
Menurut Wikipedia, kegilaan sering pula digunakan untuk menyatakan tidak waras,
atau perilaku sangat aneh. Dalam pengertian tersebut berarti
ketidaknormalan dalam cara berpikir dan berperilaku. Sementara itu menurut KBBI,aneh artinya tidak seperti yang biasa kita lihat (dengar dan sebagainya); ajaib; ganjil. Artinya, kata gila bisa diartikan sebagai perilaku yang ganjil, atau perilaku yang dilakukan seseorang, yang diluar nalar.
********
Cerita dari Alkitab, Abraham mengorbankan putranya, Ishak, di atas gunung atas perintah Tuhan. Kalau saya tahu secara langsung perbuatan yang dilakukan Abraham pada saat itu, saya pasti menganggap Abraham adalah orang gila. Bagaimana tidak, Abraham yang sudah menunggu 25 tahun untuk mendapatkan putra, dan akhirnya diberikan. Ketika sudah mendapatkan putranya, malah akan dikorbankan dengan disembelih di atas bukit. Apa yang dilakukan Abraham ini bukankah menurut sebagian, bahkan sebagian besar orang, menganggap apa yang dilakukan Abraham ini tidak masuk akal? dan banyak orang pasti menganggap dia gila. Orang waras macam apa yang mau menyembelih anak yang sudah ditunggu selama 25 tahun pernikahan.
Ada lagi kisah lain dari Alkitab yang mengisahkan tentang iman yang menyerempet ke perbuatan perbuatan yang tidak masuk akal. Salah satunya adalah kisah dari Nabi Nuh yang membuat bahtera karena berdasarkan apa yang difirmankan Tuhan, akan datang air bah yang akan menghancurkan seluruh bumi, Sampai sampai dia dianggap gila oleh semua orang yang melihat dia membuat bahtera yang begitu besar.
Yang saya ceritakan disini hanyalah dua cerita tentang perbuatan iman dua tokoh Alkitab yang menurut banyak orang adalah sebuah kegilaan. Iman, yang mereka percayai pada saat itu (berdasarkan kisah Alkitab) malah membuat apa yang mereka kerjakan menjadi sebuah pekerjaan yang banyak dianggap gila oleh orang orang di sekitarnya. Bahkan perbuatan "gila" mereka menyelamatkan mereka dari bencana. Nabi Nuh bisa terselamatkan dari hancurnya dunia, sedangkan Abraham pun akhirnya toh tidak jadi kehilangan anaknya.
Terlepas dari apakah anda percaya atau tidak atas kisah yang terdapat di Alkitab yang saya ceritakan diatas, faktanya, hidup terkadang memang membutuhkan hal hal gila untuk dilakukan. Bahkan di jawa sendiri, ada pepatah yang mengatakan "saiki jamane jaman edan, yen ra edan ra keduman"kurang lebih artinya, sekarang zaman sudah gila, jika tidak gila tidak mendapatkan apa apa.
Kegilaan kegilaan yang kita lakukan terkadang malah menempatkan kita dalam sebuah posisi yang tidak kita duga sebelumnya. Kita perlu menggebrak batas batas ketakutan yang kita punya (atau mungkin kita ciptakan sendiri) dengan keputusan yang mungkin beresiko. Karena dengan itu, kita bukan hanya bisa melepaskan diri dari ketakutan kita sebelumnya, tetapi juga bisa membawa arah hidup kita menuju kesuksesan yang tidak terduga sebelumnya.
Comments
Post a Comment