Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Sebuah Pelajaran dari Penjual Penthol

Seseorang pria paruh baya itu setiap hari duduk di Taman Kota. Dengan topi yang sudah lusuh, dengan sepeda yang sudah berwindu windu menemani, dengan sepatu yang sedikit kekecilan dan dagangan di boncengan sepeda. Mengharapkan uluran pembeli demi menghidupi 5 orang putra putri. Satu orang putri sudah menikah 4 orang lain masih di tingkat pendidikan, pendidikan dasar maupun menengah. Ada kalanya saat kita membeli sesuatu tidak melihat kegunaannya, tetapi lebih kepada apa yang dibelakangnya. Mereka berenam hidup dari apa yang bisa kita lakukan, membeli sedikit penthol. Saya membayangkan bagaimana penthol itu dapat mencukupi  kebutuhan hidup 6 orang. Sementara arang dan api menjadi tanggungan. Mereka mungkin tidak menikmati bahan bakar minyak, tetapi akan terasa terbakar saat harga melonjak. dengan mengharapkan beberapa ribu dari setiap anak yang lewat, mereka akan tetap menjaga asa hidup. meski langkahnya renta dimakan usia, semangatnya selalu menggelora mengingat keempat jagoanny