Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Stand Up Comedy Indonesia season 5, Review dari anak Boyolali

Halo, saya kembali datang untuk menuliskan sesuatu, ya, sesuatu, yang ada di hatiku...… Langsung saja, saya akan menulis tentang Review tentang Stand Up Comedy Indonesia season 5. Saya adalah salah satu orang yang mengikuti stand up comedy Indonesia Kompastv dari sebelum Stand Up Comedy Indonesia (selanjutnya disebut SUCI) 5 ini berlangsung. Sebabnya, saya mencari tontonan komedi yang tidak hanya memperlihatkan kekerasan, clapstick, cercaan atau hinaan yang banyak sekali berkeliaran di TV nasional di negara tercinta ini. SUCI ini merupakan salah satu acara yang tidak mengandung unsur unsur komedi yang banyak menampilkan kekerasan fisik. Oke, kita masuk ke pembahasan mengenai SUCI 5. Awal audisi SUCI ini, saya memiliki ekspektasi tinggi untuk para kontestan yang akan berlaga di pentas SUCI 5 ini. Setelah saya menunggu selama berpuluh puluh minggu dengan kerinduan yang mendalam dibayangi bayangan kenangan akan SUCI sebelumnya, dan akhirnya audisipun dimulai. Saya mulai melih

Puisi Hidup

Ragu Jalan Semangat Yakin Jatuh... Terpuruk Duduk Bangun Perlahan Naik Bahagia Termotivasi Lari Tersendat Terjerat Mundur Berpikir Usaha Maju Pelan Mungkinkah?? by : yuliusharyadi-2015

Bangsa Kasihan - Kahlil Gibran

Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak dituainya, dan meminum anggur yang tidak diperasnya. Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah. Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur sementara menyerah padanya ketika bangun. Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara, kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di runtuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada diantara pedang dan landasan. Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya karung nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru. Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi. Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuat masih dalam g

Tertampar Pedasnya Mie Tapuk Salatiga

Pagi itu saya ada kuliah pukul 07.00 pagi dan selesai pukul 09.00. pukul 09.30 saya pulang ke rumah dan kampong halaman saya di Boyolali sambil memboncenggkan teman saya yang berdomisili di salatiga. Saya berencna mengunjungi salah satu tempat makan yang cukup terkenal terutama di salatiga. Mie tapuk, itu nama tempat makan yang akan kami datangi. Saya penasaran dengan tempat makan ini semenjak teman saya sering bercerita tentang tempat ini. Review ini saya mulai dari lokasi. Mie tapuk salatiga terletak di jalan cemara raya no 26, dekat kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan SMA Negeri 1 Salatiga. Kawasan yang ramai ini menguntungkan warung ini karena dekat dengan kos-kosan mahasiswa juga. Lokasinya pun sangat mudah untuk dicari, dari arah semarang menuju salatiga, di jalan diponegoro, jembatan penyeberangan sebelum UKSW belok kiri, lurus saja sampai ada tulisan mie tapuk di kanan jalan. Nama warung ini juga cukup unik. Mie tapuk berasal dari bahasa   jawa yang ar

Sebuah Pelajaran dari Penjual Penthol

Seseorang pria paruh baya itu setiap hari duduk di Taman Kota. Dengan topi yang sudah lusuh, dengan sepeda yang sudah berwindu windu menemani, dengan sepatu yang sedikit kekecilan dan dagangan di boncengan sepeda. Mengharapkan uluran pembeli demi menghidupi 5 orang putra putri. Satu orang putri sudah menikah 4 orang lain masih di tingkat pendidikan, pendidikan dasar maupun menengah. Ada kalanya saat kita membeli sesuatu tidak melihat kegunaannya, tetapi lebih kepada apa yang dibelakangnya. Mereka berenam hidup dari apa yang bisa kita lakukan, membeli sedikit penthol. Saya membayangkan bagaimana penthol itu dapat mencukupi  kebutuhan hidup 6 orang. Sementara arang dan api menjadi tanggungan. Mereka mungkin tidak menikmati bahan bakar minyak, tetapi akan terasa terbakar saat harga melonjak. dengan mengharapkan beberapa ribu dari setiap anak yang lewat, mereka akan tetap menjaga asa hidup. meski langkahnya renta dimakan usia, semangatnya selalu menggelora mengingat keempat jagoanny

Say No To Valentine?

Selamat siang! Perkenalkan saya Yulius Haryadi dan saya beragama Kristen. Akhir-akhir ini banyak sekali kampanye yang dilakukan dalam rangka menyambut valentine, terutama dari saudara saudara yang Muslim, tentu tidak semua muslim. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa valentine itu haram dan bukan budaya mereka. Oke, itu masih bisa diterima. tapi semakin lama kampanyenya semakin aneh, (menurut saya) karena banyak yang mengupload foto "saya muslim, no valentine". Pasti sebagian besar kalian mulai menuduh ini itu karena saya Kristen, tapi baca dulu sampai akhir, saya mohon. Alasan bagi mereka yang menolak valentine berargumen valentine adalah satu momen dimana orang orang barat, atau sebagian lagi menuduh orang Kristen, untuk berbuat yang aneh aneh, semacam free sex dan sebagainya. Mungkin maksud semua orang itu baik, cuma mengajak untuk tidak melakukan penyimpangan norma norma agama, norma susila dan adat, tetapi bukankah itu sesuatu yang terlalu digeneralisasi kala

Diam itu Emas?

Ada pepatah lama yang menngatakan bahwa "Diam itu Emas". Tettapi banyak juga yang menyagkalnya dan mengatakan bahwajangan hanya diam. Menurut saya, kalau hanya 'diam' dalam arti tidak melakukan apapun itu sesuatu hal yang salah, akan tetapi diam yang diibaratkan sebagai emas disini adalah "diam" mulutnya dan diiringi dengan berkarya atau melakukan sesuatu. Artinya jangan hanya berbunyi nyaring seperti tong kosong tetapi isilah tong itu dengan air. apakah alau sudah terisi air tong tidak akan berbunyi? masih! tetapi bunyi yang dikeluarkan lebih pelan dan lebih teratur. Seperti juga peribahasa "Air beriak tanda tak dalam". itu juga berarti hampir sama degan tong kosong tadi, tapi bukankah air yang dalam juga berbunyi? ya, tetapi bunyi yang dihasilkan lebih berbobot dan tidak degan analisis cetek. Intinya, jangan diam saja, tetapi perbanyaklah pengalaman dan pengetahuanmu agar apa yang keluar dari mulutmu berisi dan tidak hanya berdasarkan anali