Skip to main content

Kisah Kumbang dan Bunga Bermadu



Ada seekor kumbang yang lama tidak mendapat madu pada bunga. Pada suatu hari dia bertemu sebuah bunga yang memiliki madu. Dia lalu memberikan kode untuk mendapatkan madu bunga tersebut.
“Hey, Bunga, apakah kau berpikiran untuk memberikan madumu untuk seekor kumbang?” tanya sang kumbang.
Lalu si Bungapun menjawab “Sepertinya untuk saat ini belum bisa, Kumbang. Kau harus menunggu dulu sampai maduku menjadi banyak dan terasa sangat manis dulu, baru kamu boleh memintanya dari aku!”
Sang kumbang sedikit pupus harapan, dan memutuskan untuk  menunggu sang bunga berttumbuh enjadi bunga yang menghasikan madu dengan jumlah yang besar dan rasa yang manis, mungkin itu membutuhkan waktu 3-4 tahun lagi. Waktu yang lama, bukan?
Setiap  hari Kumbang mencoba menjaga Bunga ini,  dia menyiram air, dia terkadang rela untuk hujan hujanan ke taman hanya untuk meihat Bunga ini semakin semangat. Kumbang ini pun tidak tahu, apa sebenarnya yang dirasakan sang Bunga, hanya, yang menjadi indikasi, sejauh ini Bunga tidak menolak ketika diberi  bantuan oleh Kumbang.
Suatu ketika Kumbang ini bertemu keadaan dimana dia ingin sekali menemui sang Bunga, namun dengan resiko yang cukup besar, dia harus menghadapi peraturan dari sang buaya, jikalau berangkat lebih dari jam 6 pagi, buaya sudah berjaga di jembatan untuk menerkam siapa saja yang melewati jembatan tanpa mengenakan tanda tertentu. Sementara tanda tersebut harus diperoleh melalui serangkaian tes yang suit. Di sisi lain, ada sang bunga yang hanya bisa menerima bantuan jikalau sudah jam 6.30. Dalam posisi yang sulit ini, Kumbang memutuskan untuk mengorbankan resiko yang akan diambil, yaitu diterkam buaya saat melewati jembatan. Dengan sekuat tenaga sang kumbang berusaha melewati jembatan, tetapi sudah ada banyak buaya yang berjaga di sana. Beruntung sang kumbang bisa terbang dan hanya sedikit terkena terkaman sang buaya.
Setelah beberapa minggu berlalu, luka dari buaya juga sudah sembuh. Sang kumbang melihat kondisi sang Bunga. Seberapa cantiknya dia sekarang, apakah dia sudah layu, aku akan menyiram air kepadanya. Setelah tiba di seberang taman, Kumbang melihat bunga itu diberi perhatian lebih oleh Lebah. Akhirnya dengan rasa curiga, sang Kumbang bertanya kepada sang bunga tentang Lebah yang tadi.
“Bunga, apa kau kenal dengan lebah yang baru saja pergi dari sini?”
“iya, aku kenal, memang kenapa, kumbang?” bunga bertanya kembali.
“Apakah Lebah sudah mengambil Madumu?” dengan sedikit curiga, kumbang bertanya. Dalam hati Kumbang, dia sebenarnya sedikit yakin kalau Bunga tidak akan memberikan madunya, karena baru beberapa minggu berlalu dari saat dia berjanji untuk menjaga madunya untuk waktu yang cukup lama.
“Iya, kemarin aku memberikan maduku kepada dia.” Jawab bunga diikuti perasaan campur aduk yang dirasakan sang kumbang
“Benarkah yang kau katakan itu, Bunga?” Kumbang masih berharap bunga berbohong.
“Benar, Kumbang, aku tidak bisa menunggu sampai beberapa tahun lagi untuk memberikan madu. Aku tidak bisa menunggu selama itu.”
Kumbang yang baru diberi jawaban seperti itu merasa tercengang, dia sangat merasa terpukul atas diberikannya madu bunga kepada Lebah. Sebenarnya dalam hatinya, kumbang sangat merasa tertipu melihat keadaan yang terjadi. Dia berusaha menyalahkan semua pihak atas kejadian ini.
“Benar saja dia memilih Lebah, dia kan banyak lebihnya dibanding aku, Lebah mempunyai kekuatan yang aku tidak punya, aku sayapku hanya 2 cm, sementara Lebah mempunyai sayap yang lebih besar. Mungkin lebih kuat untuk menanggung banyak beban. Sementara sayapku hanya kecil dan untuk terbang mengangkat diriku saja susah.” Kumbang menggerutu sendiri.
Mungkin ini semua salah kumbang, yang tidak langsung meminta madu yang diinginkan. Hingga akhirnya dia didahului oleh Lebah yang meminta itu, dan diberi. Kumbang tidak bisa berhenti menyalahkan diri sendiri atas semua hal yang terjadi. Kumbang yakin bahwa bunga akan menghasilkan madu lagi, namun masih cukup lama untuk menunggunya. Dia masih setia untuk menunggu bunga untuk menghasilkan madu, entah kapan saatnya akan tiba.
“Intinya, aku masih sayang sama kamu, Bunga, aku menunggumu untuk bisa bersama-sama denganku. Mungkin aku terlalu takut untuk mengungkapkan ini, kau belum mengerti bagaimana perasaanku ini. Tetapi aku yakin, saat madu itu menjadi milikku, aku akan menjagamu dan merawatmu agar kau tetap menjadi bunga yang tercantik di seluruh taman.”
Kumbang masih tetap mencintai Bunga.


Keterangan cerita
Kumbang : aku
Bunga : orang yang aku suka
Lebah : pacar orang yang aku suka

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS TERJADINYA PROXY WAR DALAM KASUS PERANG SIPIL SURIAH 2011

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun lalu kita melihat adanya pergerakan besar yang terjadi di arab. Pergerakan   itu biasa disebut arab spring. Fenomena arab spring ini dimulai sekitar akhir tahun 2010 sampai tahun 2012. Arab spring   terjadi di sekitar jazirah arab dan wilayah afrika utara, misalnya Tunisia, mesir dan negara sekitarnya. Fenomena ini muncul pertama kali di negara Tunisia pada tanggal 18 Desember 2010, masyarakat menuntut mundurnya presiden Tunisia, Zine El Abidin Ben Ali yang sudah menjabat hampir 25 tahun setelah memimpin Tunisia melalui kudeta pada pertengahan dekade 1980an, yang mana dibawah kekuasaannya yang diktator terjadi berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan masalah-masalah lainnya seperti kekerasan fisik, perlindungan yang tidak mumpuni terhadap kebebasan media pers, tingginya angka pengangguran, kemiskinan,   kebebasan berpendapat dan kebebasan berpolitik. Hal ini menyebabkan gelombang aksi turun ke jalan dalam skala besar d

(nggak bawa) Uang? Sial

seperti biasa siang itu di stasiun tawang, entahlahitu hari apa, sambil berpeluh dan berkeringat karena kota yang tidak cukup dingin untukku. Perutku terasa cukup begah karena pandanganku ke arah Dunkin Donuts, ya, aku berharap di situ aku menemukan pengganjal kelaparan. Masuklah aku sama temanku ini dengan percaya diri tinggi menghampiri papan harga, dan untuk beberapa saat kami termenung.... ?????????????????????? what the f*ck, uang kami tidak cukup bahkan hanya untuk membeli teh.. dan akhirnya,... "maaf mbak, kayaknya saya salah masuk!"...